Selasa, 09 Desember 2008

Rafting




Yuph! Ini adalah pengalaman pertama gw berarung jeram, ternyata mengasikkan. Dulu-dulu seh temen gw sering ngajak rafting tapi nyali belum ada, bayanganya ngeri duluan, takut jatuh tenggelam (walaupun bisa renang), da gitu kalo keseret arus gimana? tus kebentur batu? banyak alasanlah kenapa baru awal tahun 2008 berani mencoba rafting.

Maka pagi itu teman-teman Pro Tv Semarang berangkat dengan semangat baru (secara awal tahun gitu!) ke sebuah anak sungai di Magelang. Sebagai pemula tempat yang dipilihpun, sungai yang arus dan jeramnya tidak terlalu menakutkan. Setelah memakai assesoris rafting dan duduk rapi didalam boat tetap ajah degdegan ngeliat tantangan didepan mata hehe.

Senang rasanya sukses melewati jeram yang pertama(Yess!), lalu jeram kedua, ketiga, keempat brukk!akhirnya gw terjatuh juga setelah bertahan melewati berbagai rintangan, dengan sigap tim penolong narik gw ke atas perahu (hahhh selamatlah gw dari seretan arus liar itu).

Gak hanya mengarungi arus sungai aja,tapi banyak pemandangan yang bisa dilihat melewati sawah-sawah, tebing, hutan dengan pohon besarnya (serasa lewat Amazone) dan pemandangan yang bikin geli, mulai dari orang mancing ikan, anak-anak maen disungai, petani kangkung bahkan orang yang B-A-B (hiiiiii) tersaji dengan Indahnya (hahah).

Yah gak kerasa akhirnya nyampe aja di ujung, persis dibelakang komplek Candi Mendut. Waow! pengalaman yang menyenangkan dan gak sengeri yang gw bayangin selama ini, malah niy pengen rafting lagi dengan jeram yang lebih menantang hehehe...

Senin, 01 Desember 2008

Benlieue 13


Benlieue 13

Film Eropa yang satu ini keren banget, judulnya Benlieue 13 atau B13. Judul ini diambil dari nama tempat yang terisolir, karena Distrik ini adalah tempat penyebaran Narkoba yang cukup parah. Untuk memutus mata rantai penyebaran narkoba yang sudah menghawatirkan, pemerintah setempat mengungsikan warga ketempat lain dan Benlieue 13 akan dihancurkan.

Adalah sekelompok Geng yang diketuai Leitto berusaha keras bertahan di Benliue 13. Leitto punya cara sendiri untuk melawan peredaran narkoba dengan tidak harus meninggalakn benlieue 13, tapi memberantas otak sindikatnya agar Benlieue 13 kembali bersih dari Narkoba. Yang belum pernah nonton, pasti penasaran bagaimana Leitto menghadapi dan melawan sindikat narkoba yang sangat kuat itu?

Sebenarnya film ini seh film lama, (Atau mungkin sudah banyak yang tau?). nah yang sudah pernah nonton niy, sepakat donk kalau film ini keren banget. Walaupun tidak meraih penghargaan dan gak masuk Box office, tapi dari segi cerita, adegan dan aksi para jagoannya siiplah. Karena dari awal film ini dimulai, hampir tidak ada scene yang membosankan, semuanya berisi dan menarik. Tapiii aku lebih suka karakter seoang polisi “Damien” dia laki-laki petarung yang hebat (cowok banget). Kayaknya udah gak kehitung deh berapa kali aku nonton ni film, tentunya film Goal 1&2 juga donk. Selamat Menonton!!!

Kangen JoGja

Kangen jogja


Jogja tak ubahnya rumah kedua buatku, walaupun pernah numpang hidup di beberapa kota, Jogjalah yang paling berkesan. Mungkin karena disini aku belajar, sampai mendapat gelar Sarjana dan Ahli madya (loh?hehe), disini pula aku mengenal keluarga seorang dokter Pak Adam suyadi beserta cucu-cucunya yang lucu itu (Apakabar ya Dimas, Inya, Keyla, Ine,Adit sekarang?), diJogja juga aku mengenal Indahnya Cinta dan sekaligus menyakitkan (ow my God!hehhe) dan yang terpenting, disinilah aku mulai giat mendukung obsesiku menjadi Broadcaster. Itulah Jogja hampir tiap sudutnya memeberiku makna dan kenangan.

Tapi sedikit sedih melihat wajah Jogjakarta kini, bukan karena Gempa yang melanda Jogja 2007 silam. Namun gaung kota pelajar kalah pamor dengan dunia hiburan yang kian hari kian tumbuh subur saja. Club-club malam dan tempat-tempat tongkrongan bagi mahasiswa berduitpun menjamur.

Masih hangat dalam ingatanku saat pertama datang ke kota gudeg Jogja, ditahun-tahun pertama kuliah, hampir ditiap papan-papan reklame dan spanduk-spanduk dipinggir jalan didominasi info seminar, diklat, bedah buku dan kegiatan ilmiah lainya. Hal ini yang sempat membuat aku merinding bangga, ketika seorang penumpang disampingku dikereta Argo menuju Surabaya, menyanjung Kota Jogja yang sesuai julukan kota pelajarnya, dengan melihat banyaknya even atau kegiatan yang mendukung para mahasiswa yang belajar dikota itu.

Sungguh! cobalah lihat sekarang, hampir semua info di papan reklame dan spanduk yang tersebar, semuanya berisi info tentang konser, soft opening, aksi DJ, dan promo program-program café dan club malam.

Ironisnya lagi seorang temanku yang dulunya berjilbab dan pernah mengajaku bergabung dalam kelompok pengajianya, sekarang menjadi seorang DJ di café-café Jogja (actualy tidak masalah dengan perubahanya, namun profesi itu menjadi trend di Jogja) yaaah tapi itulah Jogjakarta kini. Biarpun begitu tidak juga mengubah kedekatanku, kerinduanku, kebaggaanku terhadap Jogja.
Hmmmm kapan lagi ya, merasakan hangatnya pagi dibelakang bioskop tua diPakualaman, atau sengatnya matahari siang sepanjang jalan kusumanegara, dan romantisnya malam hari dipersimpangan malioboro, hmmm Jelas! Jogja Never Ending!